Selasa, 27 Desember 2016

KESEHATAN MENTAL

Kesehatan Mental
Secara etimologis, kata “mental” berasal dari kata latin, yaitu “mens” atau “mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa. Di dalam bahasa Yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental (ilmu kesehatan mental) (Yusak Burhanuddin, 1999: 9).
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.Seseorang yang memiliki jiwa (mental) yang sehat akanmemilikikeselarasan kondisi fisik dan psikis yang terjaga. Ia tidak akan mengalami kegoncangan, kekacauan jiwa (stres), frustasi, atau penyakit-penyakit kejiwaan lainnya. Dengan kata lain orang yang memiliki kesehatan mental juga memiliki kecerdasan baik secara intelektual, emosional, maupun spiritualnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1959 memberikan batasan mental yang sehat adalah sebagai berikut :
1.      Dapat menyesuaikan diri secara konstuktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu buruk banginya.
2.      Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.
3.      Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
4.      Secara relatif bebas dari rasa tegang dan cemas.
5.      Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling memuaskan.
6.      Menerima kekecewaan untuk dipakainya sebagai pelajaran dikemudian hari.
7.      Menjuruskan rasa permusuhan kepada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif.
8.       Mempunyai rasa kasih sayang yang besar.
Kriteria tersebut disempurnakan dengan menambahkan satu elemen spiritual (agama). Sehingga kesehatan mental ini bukan sehat dari segi fisik, psikologi, dan sosial saja, melainkan juga sehat dalam arti spiritual.
Sedangkan orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.
Tidak mengherankan jika penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari penderitanya, misalnya terganggunya interaksi atau hubungan mereka dengan orang lain, terganggunya prestasi di ruang lingkup pendidikan, dan terganggunya produktivitas dalam pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar