Senin, 26 Desember 2016

KEADAAN BANTEN GIRANG SAAT INI


SITUS USANG YANG TAK LAGI GIRANG

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah, begitu kata Abduh Hasan (63), kuncen (penjaga, red.) Banten Girang mengutip mandat pendiri bangsa. Penjaga situs Banten Girang ini begitu bersemangat menjelaskan asal-usul Banten Girang saat kami sebagai mahasiswa Untirta jurusan matematika sedang melakukan observasi. Banten girang terletak di desa Sempu Serang Kota. Menurutnya generasi Banten telah melupakan sejarah Banten, khususnya Banten Girang. Jangan ngaku orang Banten kalau sejarah Banten gak tahu, Sindir kuncen.

Kuncen yang mengabdikan diri di Banten Girang ini begitu hafal dengan sejarah Banten Girang dan sudah malang-melintang didunia perkuncenan, ini terlihat dari sertifikat yang ia tunjukan setelah mengisi pelatihan pemandu ziarah yang di ikuti oleh kuncen se-provinsi Banten beberapa waktu yang lalu.

Situs yang dulunya berdiri tegak di atas tanah seluas 8 Ha ini, kini terongggok terpisah-pisah dengan di sisipi banyak rumah warga. Situs ini mempunyai banyak objek wisata yang masih dapat dikunjungi oleh para pelancong. Diantaranya, makam Ki Mas Jong dan Agus Ju (Kakak-beradik), Museum yang berisi berbagai artefak dan peralatan kerajaan, Goa yang pernah digunakan sebagai rumah tahanan dan tempat bermeditasi, pemandian putri raja, batu besar bekas Ki Mas Jong mengajar mangaji, dan Punden Berundak.

keadaan banten girang saat ini sangatlah memprihatinkan. Kuncen mengakui bahwa tidak adanya perhatian dari pemerintah terhadap situs sejarah di banten ini. Pemerintah menjamah banten girang selalu mengatas namakan pribadinya karena hanya ingin berziarah, Bukan hanya pemerintah, masyarakat sekitarnyapun sama sekali tidak peduli terhadap museum serta goa banten girang. Bahkan di atas goa banten girang telah di dirikan sebuah rumah yang jika di lihat secara langsung telah menutupi keberadaan goa banten girang tersebut. Goa tersebut tepat berada di bawah rumah. Museumnya pun tidak kalah memprihatinkan, tempat sejarah ini layaknya tidak pernah terjamah sama sekali oleh pemerintah setempat. Bangunan yang mulai rapuh, atap yang banyak berlubang mewarnai bangunan makam mas jong dan agus ju. Kuncen mengaku bahwa hanya beliau dan keluarganya yang mengurus dan sangat peduli terhadap situs sejarah banten girang ini. Untuk kedepannya kuncen berharap bahwa pemerintah dan masyarakat sekitarnta tetap mengingat dan perduli dengan situs situs sejarah yang berada di Banten ini terutama Banten girang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar