Ilmu
Ilmu adalah sebagian pengetahuan
bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan dibuktikan. Berbeda
dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang gaib dan
penghayatan serta pengalaman pribadi. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak
pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya
ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek yang sama dan saling
berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmu.
Prinsip-prinsip obyek dan hubungan-hubungannya yang tercermin dalam
kaitan-kaiatan logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip
logis yang dapat dilihat dengan jelas.
Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek
menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban,
didasarkan pada sifat khusus intelek kita yang tidak dapat dicarikan oleh visi
ruhani terhadap realitas tetapi oleh berpikir. Ilmu tidak memerlukan kepastian
lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan, sebab ilmu dapat
memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang
belum sepenuhnya dimantapan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, 2001, ilmu artinya adalah
pengetahuan atau kepandaian. Dari penjelasan dan beberapa contohnya, maka yang
dimaksud pengetahuan atau kepandaian tersebut tidak saja berkenaan dengan
masalah keadaan alam, tapi juga termasuk “kebatinan” dan persoalan-persoalan
lainnya. Sebagaimana yang sudah kita kenal mengenai beberapa macam nama ilmu,
maka tampak dengan jelas bahwa cakupan ilmu sangatlah luas, misalnya ilmu ukur,
ilmu bumi, ilmu dagang, ilmu hitung, ilmu silat, ilmu tauhid, ilmu mantek, ilmu
batin (kebatinan), ilmu hitam, dan sebagainya.
Sebagai ilustrasi dikisahkan,
bertanyalah seorang kawan kepada ahli filsafat yang arif dan bijaksana,
“Bagaimana caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar? “Mudah saja”,
jawab filosof itu, “Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau
tidak tahu”. Dari ilustrasi ini dapat digambarkan bahwa pengetahuan dimulai
dengan rasa ingin tahu dan merupakan hasil proses dari usaha manusia. Beranjak
dari pada pengetahuan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah pengetahuan, maka
di dalam kehidupannya manusia dapat memiliki berbagai pengetahuan dan
kebenaran. Sedang ilmu pengetahuan sendiri mempunyai pengertian sebagai hasil
usaha pemahaman manusia yang disusun dalam satu sistematika mengenai kenyataan,
struktur, pembagian, bagian-bagian dan hukum-hukum tentang hal ikhwal yang
diselidiinya (alam, manusia, dan juga agama) sejauh yang dapat dijangkau daya
pemikiran manusia yang dibantu penginderaannya, yang kebenarannya diuji secara
empiris, riset dan experimental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar