Selama hidupnya jarang sekali ia bepergian lebih dari 70 km dari
tempat tinggalnya. Immanuel Kant dilahirkan di Koenigsberg, suatu kota di
Prusia Timur, Jerman pada tanggal 22 April 1724, dari keluarga pembuat dan
penjual alat-alat dari kulit untuk keperluan menunggang kuda. Semula
namanya ditulis dengan Cant, tetapi karena adanya perubahan ejaan yang
menentukan bahwa huruf C juga dibaca seperti S, maka untuk tidak membuat
meragukan orang yangmengenalnya, nama itu ditulis seperti yang dikenal orang
sekarang. Perubahan itu telah terjadi pada zaman neneknya. Perhatian bagi
hal-hal kecil semacam itu antara lain yang mempengaruhi sikap hidup Kant yang
serba teliti lebih-lebih dalam hal pembagian waktu, sampai ia terkenal sebagai
seorang profesor yang bekerja menurut waktu yang telah ditentukannya.
Kehidupannya sebagai filsuf di bagi dalam dua periode: zaman pra-kritis dan
zaman kritis. Pada zaman pra-kritis ia menganut pendirian rasionalis
yangdilancarkan oleh Wolft. Tetapi karena terpengaruh oleh Hume
berangsur-angsur Kant meninggalkan rasionalisme. Ia sendiri mengatakan
bahwa Hume itulah yang membangunkannya dari tidur dogmatisnya. Pada zaman
kritisnya, kant merubah wajah filsafatnya secara radikal. Ia menanamkan
filsafatnya sekaligus mempertanggungkannya dengan dogmatisme.
Tiga Pokok Pemikiran Immanuel Kant
Immanuel Kant seorang filsuf termasyhur dari Jerman memiliki tiga
pokok pemikiran yang harus diketahui terlebih dahulu, dikarenakan pemikirannya
begitu original dan terlihat berbeda dari pemikiran para filsuf sebelumnya
terutama berangkat dari filsuf Inggris bernama David Hume. Berikut ini
pokok pemikirnnya:
- Panca indera, akal budi dan rasio. Kita sudah tahu tentang arti empirisme yang mementingkan pengalaman inderawi dalam memperoleh pengetahuan dan rasionalisme yang mengedepankan penggunaan rasio dalam memperoleh pengetahuan, tetapi rasio yang kita ketahui adalah sama dengan akal dan logis, namun Kant memberi definisi berbeda. Pada Kant istilah rasio memiliki arti yang baru, bukan lagi sebagai langsung kepada pemikiran, tetapi sebagai sesuatu yang ada “di belakang” akal budidan pengalaman inderawi. Dari sini dapat dipilah bahwa ada tiga unsur yaitu akal budi (Verstand), rasio (Vernunft) dan pengalaman inderawi.
- Dalam filsafatnya Kant mencoba untuk mensinergikan antara rasionalisme dan empirisme. Ia bertujuan untuk membuktikan bahwa sumber pengetahuan itu diperoleh tidak hanya dari satu unsur saja melainkan dari dua unsur yaitu pengalaman inderawi dan akal budi. Pengetahuan a-priori merupakan jenis pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum dialami, seperti misalnya pengetahuan akan bahaya, sedankan a-posteriori sebaliknya yaitu dialami dulu baru mengerti misalnya dalam menyelesaikan Rubix Cube. Kalau salah satunya saja yang dipakai misalnya hanya empirisme saja atau rasionalisme saja maka pengetahuan yang diperoleh tidaklah sempurna bahkan bisa berlawanan. Filsafat Kant menyebutkan bahwa pengetahuan merupakan gabungan (sintesis) antara keduanya.
- Dari sini timbullah bahwa Kant adalah seorang Kopernikan dalam bidang filsafat. Sebelum Kant, filsafat hampir selalu memandang bahwa orang (subjek) yang mengamati objek, tertuju pada objek, penelitian objek dan sebagainya. Kant memberikan arah yang sama sekali baru, merupakan kebalikan dari filsafat sebelumnya yaitu bahwa objeklah yang harus mengarahkan diri kepada subjek. Kant dapat dikatakan sebagai seorang revolusioner karena dalam ranah Filsafat Immanuel Kant pengetahuan ia tidak memulai pengetahuan dari objek yang ada tetapi dari yang lebih dekat terlebih dahulu yaitu si pengamat objek (subjek). Dengan ini tambah lagi salah satu fungsi filsafat yaitu membongkar pemikiran yang sudah dianggap mapan dan merekonstruksikannya kembali menjadi satu yang fresh, logis, dan berpengaruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar