Teori yang Relevan dengan Strategi
Pembelajaran Inkuiri
1. Teori Piaget
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan intelektual suatu organisme didasarkan
pada dua fungsi, yaitu fungsi organisasi dan adaptasi. Fungsi organisasi
memberikan organisme kemampuan untuk mensistematikkan atau mengorganisasikan
proses-proses fisik atau proses-proses psikologi menjadi sistem-sistem yang
teratur dan berhubungan (struktur kognitif). Di samping itu, semua organisme
lahir dengan kecenderungan untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
lingkungannya.
Adaptasi tersebut dilakukan
melalui dua proses, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses penggunaan
struktur kognitif yang telah ada, dan akomodasi adalah proses perubahan
struktur koginitif. Dalam proses asimilasi, orang menggunakan struktur atau
kemampuan yang sudah ada untuk menanggapi masalah yang dihadapi dalam
lingkungannya. Dalam proses akomodasi, orang melakukan modifikasi struktur
kognitif yang sudah ada untuk menanggapi respon terhadap masalah yang dihadapi
dalam lingkungannya.
Adaptasi merupakan suatu keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi. Jika dalam proses asimilasi, seseorang tidak dapat mengadakan
adaptasi pada lingkungannya maka akan terjadi ketidakseimbangan, yaitu
ketidaksesuaian atau ketidakcocokan antara pemahaman saat ini dengan pengalaman
baru. Pertumbuhan intelektual merupakan proses terus-menerus tentang keadaan
ketidakseimbangan dan keseimbangan (disequilibrium
– equilibrium). Tetapi bila
terjadi keseimbangan kembali, maka individu itu berada pada tingkat intelektual yang lebih tinggi daripada
sebelumnya.
Teori Piaget tersebut yang mendasari teori konstruktivistik. Menurut
teori konstruktivistik, perkembangan intelektual adalah suatu proses dimana
anak secara aktif membangun pemahamannya dari hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungannya. Anak secara aktif membangun pengetahuannya dengan terus
menerus melakukan akomodasi dan asimilasi terhadap informasi-informasi yang
diterima.
Implikasi dari teori piaget dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut 15:
a. Memusatkan perhatian pada proses berpikir anak,
bukan sekadar hasilnya.
b.
Menekankan pada pentingnya peran siswa dalam berinisiatif sendiri
dan keterlibatannya secara aktif dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran di
kelas, pengetahuan diberikan tanpa adanya tekanan, melainkan anak didorong
menemukan sendiri melalui preses interaksi dengan lingkungannya.
c.
Memaklumi adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan
perkembangan sehingga guru harus melakukan upaya khusus untuk mengatur kegiatan
kelas dalam bentuk individu-individu atau kelompok-
kelompok kecil.
Berdasarkan teori Piaget, pembelajaran inkuiri cocok bila
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran karena inkuiri menyandarkan pada dua
sisi yang sama pentingnya, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar
diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan dan penguasaan materi pelajaran baru.
Selain itu, yang dinilai dalam pembelajaran inkuiri adalah proses menemukan
sendiri hal baru dan proses adaptasi yang berkesinambungan secara tepat dan
serasi antara hal baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
2.
Teori Gestalt
Teori Gestalt menekankan kepada proses-proses intelektual yang
kompleks seperti bahasa, pikiran, pemahaman, dan pemecahan masalah sebagai
aspek utama dalam proses belajar16. Menurut teori Gestalt, belajar adalah proses
mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap
hubungan antar bagian di dalam suatu situasi permasalahan. Belajar terjadi
karena kemampuan menangkap makna dan keterhubungan antara komponen yang ada di
lingkungannya.
Prinsip penerapan teori ini adalah17 :
a.
Pembelajaran bukanlah berangkat dari fakta-fakta, akan tetapi mesti
berangkat dari suatu masalah. Melalui masalah tersebut siswa dapat mempelajari
fakta.
b.
Membelajarkan anak bukanlah hanya mengembangkan intelektual saja,
akan tetapi mengembangkan pribadi anak seutuhnya.
c.
Kegiatan belajar akan terjadi manakala dihadapkan pada suatu
persoalan yang harus dipecahkan. Belajar bukanlah menghafal fakta. Melalui persoalan
yang dihadapi, siswa akan mendapat insight
yang sangat berguna untuk menghadapi setiap masalah.
d.
Pengalaman adalah kejadian yang dapat memberikan arti dan makna
kehidupan setiap perilaku individu. Belajar adalah melakukan reorganisasi pengalaman-pengalaman
masa lalu yang secara terus menerus disempurnakan. Dengan demikian, proses
membelajarkan adalah proses memberikan pengalaman-pengalaman yang bermakna
untuk kehidupan anak.
Inkuiri menyediakan siswa beraneka ragam pengalaman konkrit dan
pembelajaran aktif yang mendorong dan memberikan ruang dan peluang kepada siswa
untuk mengambil inisiatif dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan
berpikirnya. Dengan demikian, menurut teori Gestalt, pembelajaran inkuiri
sangat sesuai bila diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar